Talkshow Mantab, Peringatan Hari Air

...

Yogyakarta (23/03/2022) - Setiap tetes air adalah kehidupan, karena menjaga air sama dengan menjaga kehidupan. Mari kita manfaatkan alam untuk kelestarian air dan keberlangsungan generasi masa depan karena air untuk pembangunan berkelanjutan. Peringatan Hari Air Dunia (HAD) XXX yang jatuh pada tanggal 22 Maret 2022 dengan tema Air Tanah : "Tak Tampak, namun Berdampak". Peringatan Hari Air Dunia XXX diselenggarakan bersama antara Bidang Sumber Daya Air dan Drainase (SDAD) Dinas PUPESDM DIY, Pemda Kab. Sleman dan BBWS SO, dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut :
1). Kerja bakti pembersihan Embung Jetis Suruh pada tanggal 14 Maret 2022- 19 Maret 2022;
2). Gerakan Irigasi Bersih pada tanggal 20 Maret 2022;
3). Talkshow Hari Air Dunia di Jogja TV pada tanggal 23 Maret 2022;
4). Sarasehan Hari Air Dunia di Embung Jetis Suruh pada tanggal 26 Maret 2022;
5). Penanaman Pohon dan Penaburan Bibit Ikan pada tanggal 26 Maret 2022.

Bidang Sumber Daya Air dan Drainase Dinas PUPESDM DIY bekerjasama dengan Jogja TV menyelenggarakan acara talkshow dengan tema MANTAB "Melestarikan Air Tanah Agar Berkesinambungan", yang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 23 Maret 2022 pukul 15.00 WIB.

Tema Air Tanah diangkat karena kebutuhan kita akan air sebagian besar dicukupi dari air tanah dan perhatian terhadap air tanah belum banyak diangkat permasalahannya. "Ditahun 1995 wakil direktur bank dunia menyampaikan kekhawatirannya bahwa perang dimasa depan tidak dipicu oleh perebutan emas hitam (minyak) tapi perebutan emas biru (air). Krisis air ini menjadi isu perbincangan global dari dulu hingga saat ini, terlihat ketika musim hujan tema tentang banjir genangan ataupun banjir limpasan, ketika musim kemarau masalah kekeringan, padahal indonesia kaya akan air hujan bahkan hujan di indonesia mencapai 2000-4000 mm per tahun dan permasalahannya pengelolaan air hujan itu belum optimal, banyak yang menjadi limpasan air permukaan dan sedikit yang kembali masuk kedalam tanah", dijelaskan Dr. Ratna Wijayanti, S.Si., M.Si. (kepala Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung Serayu Opak Progo (BPDASHL SOP).

Upaya untuk menyelamatkan air tanah merupakan proses jangka panjang yang membutuhkan keterlibatan banyak pihak dan membutuhkan program kerja. "Upaya-upaya yang kita lakukan baik secara vegetatif ataupun sipil teknis terutama di Hulu DAS (Daerah Aliran Sungai), secara vegetatif kami melakukan seperti reboisasi, agroforestri, pembagian/penyediaan bibit untuk masyarakat. Sedangkan sipil teknis dengan membuat bangunan konservasi tanah dan air seperti DAM penahan banjir, sumur resapan, biopori dan di akhir tahun ini melakukan kegiatan IPAH (Instalasi Pengolahan Air Hujan)", tambah Dr. Ratna Wijayanti, S.Si., M.Si. IPAH digunakan untuk menampung air hujan agar bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin dan kelebihannya disalurkan melalui sumur resapan sehingga menambah imbuhan air tanah sebagaimana konsep konservasi air yaitu meminimalkan air yang menjadi limpasan serta pembuatan model pembangunan kampung ramah air.

Dengan keterbatasan pendanaan pemerintah untuk pengelolaan DAS, maka DAS-DAS prioritas dilakukan kegiatan pembangunan sumur resapan yang bertujuan menambah imbuhan air tanah, bersama masyarakat membangun bangunan konservasi dengan tujuan untuk penyadaran/edukasi kepada masyarakat sehingga bisa melakukan secara mandiri kegiatan konservasi air tanah.

Pelaksanaan Hari Air Dunia ke XXX pada tahun 2022 ini dengan tema Air Tanah, dinilai terlambat oleh Dr. rer. nat. Ir. Heru Hendrayana, IPU., Dosen Geologi UGM karena permasalahan air tanah sudah sejak dahulu sudah ada. Air tanah adalah sumber daya yang menyediakan lebih dari setengah sumber air minum dunia, pemanfaatan air tanah di seluruh dunia mencapai 70% - 90%.

"Kondisi air tanah di jogja saat ini rata-rata masih baik dan belum kritis tapi sudah menuju rawan, akan tetapi jika sekarang kita tidak mulai melakukan hal-hal untuk menanggulanginya, air tanah di Jogja yang menuju rawan akan menjadi rusak. Maka dari itu kita harus mengikuti aturan yang ada terkait ESDM, setiap lokasi pengambilan air tanah ada aturan kedalaman, debit, jarak antar sumur dan di zona yang mana, apalagi dengan program-program pemerintah yang lain seperti pengisian air tanah buatan, sumur resapan, penghijauan dan sebagainya bisa menjaga keberlanjutan air tanah", tambah Dr. rer. nat. Ir. Heru Hendrayana, IPU.

Di indonesia kebijakan yang sudah dilaksanakan yaitu berdasar Undang-Undang No.17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air beserta turunannya dan PerPres No.33 Tahun 2011 tentang Kebijakan Nasional Pengelolaan Sumber Daya Air, kemudian di Provinsi DIY ada Perda DIY No. 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DIY dan Perda DIY No.5 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Air Tanah dan kebijakan lain yang masih berlaku.

"Terkait dengan apa yang disampaikan oleh Dr. rer. nat. Ir. Heru Hendrayana, mengenai batasan atau zona air tanah, di Dinas PUPESDM DIY Bidang ESDM salah satu indikator kinerja yaitu menghitung rerata permukaan air tanah yang menjadi salah satu parameter apakah air tanah yang dimanfaatkan atau digunakan di jogja ini masih aman, dan berdasarkan data yang ada sampai tahun 2021 rerata muka air tanah di jogja masih kurang dari 20%, ketika lebih dari 20% sudah menuju ke rawan", dijelaskan Yustina Ika Kurniawati, S.T.,M.T. Kepala Balai Pengawasan dan Pengendalian Perizinan Energi Sumber Daya Mineral Wilayah Sleman, Yogyakarta dan Gunungkidul. "Setiap usaha yang menggunakan air tanah harus berizin (Pengusahaan Air Tanah) sesuai dengan zona air tanah, ada volume maksimal yang bisa diambil serta adanya MOU dengan PDAM (untuk sumur air tanah dalam). Upaya-upaya untuk konservasi air tanah, pendayagunaan air tanah, menanggulangi daya rusak air tanah, serta peran serta masyarakat berupa sumur resapan, biopori dapat menjaga rerata muka air tanah tetap dibawah 20%", tambah Yustina Ika Kurniawati, S.T.,M.T.

TENTANG

sda.dpupesdm.jogjaprov.go.id adalah website resmi dari Dinas PUPESDM Daerah Istimewa Yogyakarta di Bidang Sumber Daya Air dan Drainase. Segala informasi mengenai bidang SDAD bisa Anda temukan disini.Silakan kirim Saran & Masukan melalui menu kami yang telah tersedia, apabila ada permasalahan-permasalahan yang ingin ditanyakan.

LAYANAN

Jl.Bumijo No.5, Yogyakarta
+62 274 589091 / +62 274 589074
+62 274 550320 / +62 852 003 0000
sdadrainasediy@gmail.com

INFORMASI LAIN